Minggu, 16 Oktober 2011

Untukmu, Adik-adikku.............

Dear,,,
* dex ana & yogi *



Sering aku rindu tawa riuh kalian. . . Sesekali kita saling menghina, tak brmksud menyinggung, hanya dmi menemukan inspirasi untuk tawa renyah. . .
Dan terlukis betapa bahagianya ayah dan ibu kita. . . Menertawai tawamu, tawaku, tawa kita. . .
Tawa malaikat-malaikat kecil penghuni hati mereka. .
Keriangan makhluk-makhluk kecil yg Tuhan titipkan pada ayah dan ibu kita. . .

Itulah kita !
Yang mereka peluk erat ketika petir bergemuruh tatkala malam dipenuhi air langit berjatuhan,

Yang mereka genggam erat tangannya ketika berjalan di jalan terjal, berharap kita tak akan jatuh ke sisi jalan yg berbatu,

Yang menunggu pnuh senyum setiap kali kita pulang dengan sisa-sisa kekuatan setelah seharian bermain bersama kawan,

Yang dengan penuh sabar mengajari kita menulis dan membaca, berharap kelak kita mampu menuliskan takdir kita sendiri dan membaca dgn baik kehidupan yg semesta janjikan,

Yang dgn penuh perlindungan menjaga aku dan kamu dari setiap rasa sakit,

Yang dgn penuh kasih mengusap butiran-butiran bening di pipi atw bahkan tangis yg menyesakkan,

Yang mendekap erat saat kita begitu takut akan gelap,

Yang dengan penuh kekuatan tekad memberikan kehidupan terbaik untuk kita. . .


Dan tahukah adikku,
Ketika malam mereka menyatu penuh cinta, setelahnya mereka menanti datangnya bulan kesembilan. . . Untuk apa ?
Untuk kita makhluk-makhluk kecil yg mereka bentuk penuh doa dan cinta, kita makhluk-makhluk kecil yang Tuhan kirim melalui rahim ibu kita. .


Dan ingatkah adkku,
Ayah begitu cemas menunggu kita, menunggu ibu yg berjuang diantara hidup dan mati, hanya demi membantu aku dan kamu menikmati awal mula kita mnjadi manusia. .


Masih ingatkah pula adkku,
Betapa bahagianya ibu saat pertama memeluk kita, saat pertama kita mulai menggeliat dlm dekapannya dan pertama itu pula kita menyusu padanya...


Dan tahukah pula kamu adkku,
Pada kala yg sama ayah begitu girang mendengar tangis kita, begitu bahagia melihat istri dan makhluk kecilnya selamat. . Saat dimana ia tak mampu berkata, hanya mampu berbisik pelan pada ibu ," Sayang, ini anak kita. . Terima kasih telah menjadikanku seorang ayah ."
Dan diantara rasa sakitnya ibu menjawab ," Terima kasih menjadikanku wanita sempurna dengan anakmu yg akan selamanya memanggilku ibu ."

Indah bukan ?
Kehidupan kita berawal hari itu, bersama semesta mereka mengajari kita banyak hal tentang siapa kita, kenapa kita hidup dan bagaimana kita hidup !


Adikku. . .
Tak ada hal yg bisa kita lakukan untuk membalasnya, karena kehidupan yg mereka beri terlalu luar biasa. .
Tapi satu hal adikku,, tawa dan geliat manja kita teman terbaik saat rambut mereka mulai putih. . . Genggaman tangan kt sahabat trbaik saat kulit mrk mulai keriput n tangan mrka tak lagi mampu merengkuh. .
Mata kita adalah indera terbaik yang akan membantu mereka untuk tetap menikmati semesta,
Dan melalui cerita kita lah mereka akan tetap merasa tak berkawan dgn rasa sepi. .


Adikku. . .
Bertiga kita akan menjadi ganjil yg menggenapkan hari-hari mereka. . .
Dan berjanjilah untuk tetap bersamaku menemani ayah dan ibu menghabiskan sisa-sisa air kehidupan yg mereka punya. . .


Love y0u. . .

_NLES_
Rumah, 24 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar