Minggu, 16 Oktober 2011

Perempuan itu, .........?

Siapa perempuan itu ?
Kenapa wajahnya seperti sangat tidak asing ?
Lalu kenapa dia seperti sedang tertidur ?
Wajahnya begitu pucat,
Bibirnya membiru, pun dengan kukunya. .
Dan kenapa orang-orang itu melingkarinya ?
Mereka menangis, iya benar. . . Tangisan memilukan !


Lalu apa ini ?
Ini tempat yg berbeda. .
Perempuan itu. .
Iya itu perempuan yg td kulihat tanpa busana. .
Tapi ada apa dengannya ?
Dia tampak begitu kesakitan. .
Kenapa makhluk-makhluk berjubah hitam nan menyeramkan itu terus mencambuknya ?
Aku bingung,
Aku terdiam tak mengerti,

Ahh. . .mungkin lebih baik kutanyakan pada org2 yg menangis tadi. .
Tapi kmn perginya mereka ?
Enyah. . .

Aku merasa sendirian di tempat mengerikan ini, menyaksikan si jubah hitam tak henti-hentinya memukul, menendang n mencambuk orang-orang yg tampak begitu tersiksa dan penuh rasa takut. .
Tersirat jelas dari tatapan n ratap mereka yg memilukan. . .

Ratusan jumlahnya orang2 tak berdaya itu, bahkan aku rasa lebih dr itu. . .
Tubuh mereka penuh luka,
Darahnya menetes tanpa henti,
Namun warnanya tak lagi merah,
Tapi hitam pekat berbau anyir. . .
Dan diantaranya kulihat pula perempuan itu. .
Ahh. . Lagi-lagi dia !


Aku mulai geram dgn apa yg kulihat. .
Tapi aku tetap tak mampu berbuat. .
Kenapa si jubah hitam begitu kejam ?
Tidakkah dia kasihan sdkt saja ?


Aku mendekat, mencoba bertanya demi memuaskan rasa ingin tahuku yg mulai memuncak. .
" kenapa dia menyiksamu ?" tanyaku pada salah seorang yg sedang tak henti-hentinya tercambuk. .
Dia diam, tak menjawab, hanya memandangku penuh tangis n kesakitan. .

Kualihkan wajahku pada si jubah hitam,
" hey kenapa kau begitu jahat, tak kau lihat dia telah hampir mati, hentikanlah ! Ayo hentikan ! " bentakku pada si jubah hitam. .

Tapi dia justru tak menggubris, bhkan melihatku pun tidak !
Dia tetap mencambuk..

Aku kesal. . .
Ingin kulihat wajah mengerikannya. .
Namun tiba-tiba,
Kilatan cahaya putih itu mengaburkan semuanya. .
Waaah mana si jubah hitam ?
Kenapa aku disini lagi ?
Bukankah mereka orang-orang yg menangis tadi ?
Dan perempuan itu lagi. .

Kenapa perempuan itu ada disini ?
Bukankah si jubah hitam sedang memecutinya ?
Aku semakin tak mengerti. . .


" Anakku, tidakkah kau kenali wajah orang-orang yang menangis itu ? Begitu pun perempuan itu. . Telah lupakah kau, Anakku ?
Lihatlah mereka baik-baik !"

Suara seorang kakek yg tak kusadari telah berdiri dan mengelus rambutku. .
Kakek tua yg terlihat begitu bijak,
Terbalut pakaiannya yang putih seluruhnya,
Dan rambut uban serta jenggot putihnya yang panjang,
Badannya tegak meski ia membawa tongkat yang juga berwarna putih,
Dan kalung biji-bijian yg terus saja seolah seperti dia hitung. . .
Sungguh pemandangan berbeda dgn si jubah hitam yg kejam !

Aku terkesiap dr lamunanku tentang siapa kakek yg tampak begitu sadhu ini. . .

Kualihkan pandangan pada orang-orang yg menangis itu,
Satu persatu aku coba mengingat !

"Bagaimana mungkin ?"
Pekikku dalam hati. . .
Bukankah itu ibu ?
Dan itu ayahku, sedang memeluk ibu. .
Ada adik2ku juga diantaranya,
Mereka menangis,
Meratapi. . Seolah tidak rela ditinggal pergi. . .

Di bagian lain,
Kerabat2ku, saudara2ku, keluargaku, teman2 dan sahabatku. . .
Mereka pun menangis !
Dan, hey. . .
Itu kekasih hatiku. .
Dia tampak begitu kusut, seperti tak bernyawa. .
Lelakiku menangis, dan lihat. . Lihat itu. . .
Lelakiku memeluk perempuan itu. . .


Aku mendekat,
Mencoba melepas pelukannya dari perempuan itu. .
Tapi kenapa tak bisa kusentuh lelakiku ?
Aku berteriak ," Aku wanitamu, kenapa kau peluk perempuan itu ?"


Lelakiku tetap diam, tak bergeming, justru pelukannya semakin erat. . . Dan di mulai berbisik pada telinga perempuan yg aku rasa telah menjadi mayat itu ," Bidadariku, kenapa tak kau tepati janjimu untuk tetap bersamaku dan menjadi ibu bagi anak2ku, anak2 kita. . Kenapa begini caramu meninggalkanku ? Tidakkah kau masih mencintiaku, wanitaku ? "

Di sisi lain kudengar ibuku meratap ," Anakku kenapa kau meninggalkan ibumu yg telah lama bermimpi melihat dan memberimu restu saat bersanding dengan lelaki pilihan hatimu ? Bukankah kau telah berjanji akan menghadiahkan cucu yang lucu dan pintar yang akan meramaikan hari tuaku dan ayahmu ?"

Dan setelahnya terlihat ibu untuk kesekian kali kembali tak sadarkan diri dalam dekapan ayah yg tak lagi tampak tenang seperti biasa. . .
Dan adik2ku,
Mereka hanya mampu menangis tanpa berkata. .

Lalu teman2ku, sahabat2, saudara, keluarga dan kerabat. .
Yang ntah kami berhubungan darah atau tidak,
Mereka pun menangis tak hentinya. .
Sayup-sayup aku dengar, mereka menyebut nama yg sepertinya aku kenal. .
Galuh. .
Ya mereka menyebut nama itu !


Galuh. .
Bukankah itu namaku ?
Kenapa mereka menyebut namaku sambil menangis ?


Kudekati tubuh perempuan yg kini tak lagi dipeluk oleh kekasihku. .
Aku penasaran, aku ingin tau. . .

Dan betapa terkejutnya aku. . . .



Itu aku, Galuh Bhatari !!!



Kost,,, 26 Oktober 2010, 00.10 WITA
_NLES_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar